Detik ku

Detik ku
Detikku ...
Cukup kesalkan lahir batinku
Raup umurku juga nyawaku
Hentikan nafas dan putuskan nadiku
Detikku ...
Agungkan buah cucur keringatku
Puja harapku selayak tinggi langitku
Pacu otakku, mendamba impiku
Detikkku ...
Tumuk diriku dalam penyesalanku
Merusuhku selalu untuk kesia-siakanku
Tuangkan lemahku , ranggut asa-asa tinggiku
Detikku ...
Nilai akhir degup detak jantungku

Tak berdaya
Lelah ....
Diri pun melelah
Pesan diri tak lagi bertitah
Beban fikir mulai enggan bersua
Rupa sayu perlahan terasa membelah
Atas nama hitam tanah merah darah
Hati berat lagukan gairah
Ragapun tak mampu tentuka langkah
    gelap kupandang ku susuri jalan
Berat tumpu ribuan beban
Paksa diri jajah medan
Hati  meronta hapus harapan
Bisikan maksud tuju semboyan
Namun, terkalahkan atas nama keharusan
Yang berlabuh tuaikan pinta panutan
Hingga, agaknya takdirpun enggan nyatakan
Dan...
Dalam titik akhiran
Rupa raga hentikan kemungkinan
Raya pun suram hilangkan kesan
Lemahkan angan, tangguhkan beban
Walau hati katakan kesakitan
        Amalia Fauziah R. XII-E

Komentar