The Beginning Of A Long Journey



Selamat pagi kawan. Sejenak kita lemaskan badan, setelah lincah berlarian. Atau sekedar menggulingkan badan, setelah nyenyak bertiduran. Ups!.

Setelah peristiwa itu, sudah banyak sahabat kita yang mulai beradu. Ada yang sibuk mempersiapkan diri masuk perkuliahan, ada yang repot menyiapkan tes masuk pesantren, ada juga yang masih betah di pondok. Ah, tentu saja kita bukan bermaksud saling menjauh bukan?.

Satu orang, yang kita kenal sebagai Si cuek, alim ulama', nabi paslu, atau apalah, tadi malam cerita sama saya tentang alasan kuatnya mengapa dia lebih memilih "boyong". Dia bilang; "Saya mah pengen pindah pondok, sebenarnya bukan karena apa-apa, tapi saya merasa kurang serius belajar disini. Utamanya soal lingkungan. Jadi saya memutuskan pindah pondok yang lebih bisa mengekang saya".
Lantas dia melanjutkan berkata setelah kami berdiam lama;"Saya rindu teman-teman. Yang mengolok-olok saya, yang mengatakan saya Cuek, saat berdebat dengan mereka, tidur-tiduran bareng, semuanya indah. Saya rindu semuanya". Saya pun meneteskan air mata.

Tadi pagi, Senin 09 Mei 2016 dia pulang kerumahnya. Tau siapa dia??? :)

Dari sini saja sudah jelas kawan, bahwa rindu kita tak ada habisnya.

Satu sahabat berhasil kita ambil katanya. Dan kita bisa tau, bahwa semua orang pasti punya rasa rindu. Entah datangnya di awal, pas perjalanan, atau pun saat sudah berpisah seperti ini. Memang saat bersama cueknya luarbiasa. Seakan ndak terpengaruh sama keadaan. Tapi lihat, rindunya besar sekali.. :).

Ini masih satu. Dan semoga SATU-PERSATU Sahabat KAFFAH terceritakan disini!.

The Begining Of A long Journey: RINDU.


(Ayo kawan...!! Tuliskan kisahmu disini. banisyaikhodin@gmail.com)

Komentar