Ah, baru beberapa bulan saja sudah banyak cerita yang bertebaran
terbawa angin. Warna-warninya sudah mulai terlihat jelas, tak buram lagi.
reruntuhannya pun sudah mulai memadat lagi, kokoh seiring berjalannya waktu.
Tengok kanan tengok kiri semua indah. Hiruk piruk nyanyian mereka, sesenggukan
semangat juangnya, dentuman cita-citanya, dan semua yang tak pernah kita duga
mulai indah dengan sendirinya.
Ah, teringat saat-saat kita bersama. Mengadu nasib dengan semangat
pelajar muda Indonesia. Ya, kita masih ingat betul bagaimana tingkah kita kala
itu. Sengangat antusias "ala santi" yang tak mudah dicerna akal. Juga
hal-hal aneh atau semacam keabstrakan kebiasaan kita yang serba beraroma
"kebersamaan".
Satu dua kali mungkin kita ingat, saat dawuh-dawuh Beliau
membasahi nurani kita. Sebenarnya kita sadar, dan merasa, tapi belum saatnya
kita memahami dan mencernanya kala itu. Seakan akan itu hanya sebuah tuntukan
sekilas pandang. Ups!.
"Tangi!, Ngadek nduwur kursi!!!". Kalimat ini sesekali
menyerobot kepenatan, membuat saya (khususnya) tersenyum sendiri. Rupa-rupanya
banyak sekali moment "Tettet towwet" yang dulu membuat kita
"wrinkle" justru sangat mengena bukan?. Dengan keadaan mata mengatup
sebelah, ditambah dengan kaki yang kesemutan, susah payah kita berdiri diatas
kursi sambil megang kitab dan maknani. :) :)
"Ayo, sing wani moco iki tanpo salah HP-ku pek'en". Eh,
lagi-lagi tawaran ini mengiangi penat kita. Tawaran luarbiasa itu bisa jadi
adalah sebuah........ (Ups, sengaja tidak saya lanjutkan)
Kita masuk pada inti pembahasan..
Various Stories. Ya, keragaman cerita kita beberapa bulan
ini membuat jemari ini ngilu. keragaman cerita itu selayaknya mendapat
perhatian (walau sedikit :| ).
Berawal dari saat kita mulai berpencar. Ada yang berlabuh pada teluk
pesantren, ada yang melayang tinggi, ada yang mengembara, pun ada yang tetap
setia menemani gedung sekolah. eh, ada pula yang sempat mengembara juga terbang
juga berlabuh tapi akhir-akhirnya tetap setia DISINI. Sebenarya mudah saja.
"Apa yang ada didepan matamu"
Ah, entahlah. Kadang kaki ini juga kaku, jemarinya pun ngilu
melihat banyak rekan yang seru mengembara diluar sana. Sampai ada isu " arek'e ngedrop" gara-gara
ndak jadi melayang. Ah, entahlah. Kalau saya pribadi, nikmat itu saat kita
masih diperkenankan Allah bisa memandang dan bersanding Ulama'.
Saya ndak jadi cerita panjang lebar. karena saya percaya masih
banyak teman teman lain yang ingin berbagi kisahnya.
"NGENTENI CERITO LIO"
Sekianlah...
(Just.Just KAFFAH)
Sekianlah...
(Just.Just KAFFAH)
great!
BalasHapus